Hay hay, how's your week been going? Libur awal musim semi sudah berakhir, tapi sepertinya bulan Mei punya banyak hari libur. Liburan dua minggu saya penuh dengan cerita, perjalanan wisata rohani kami berakhir di Roma dan Vatican selama tiga hari. Perjalanan ini saya organisir sendiri, sebulan sebelumya. Dari Paris kami naik Easy Jet, budget flight, semacam Air Asia di Indonesia. Hotel saya booking melalui agen travel di Paris via internet saja, dengan lokasi tepat di tengah kota Roma, 5 menit berjalan kaki ke stasiun kereta Termini (dan semua transportasi termasuk trem, metro dan bus), 15 menit berjalan kaki ke Colleseum dan Roma Forum dan 10 menit ke Basilica St Maria Maggiore. Tiga hari di Roma sebennarnya sudah sangat cukup untuk mengunjungi semua tujuan wisata yang utama, tapi ya itu berarti harus direncanakan dengan baik, dan harus rela banyak berjalan, karena sebenarnya jarak antara satu atraksi ke tempat lain tidak jauh, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Akses menggunakan tram, metro (kereta bawa tanah) dan bus sangat terjangkau dan mudah. Per tiket, untuk tram, metro dan bus adalah 1 Euro dan berlaku selama 75 menit. Dan jika kita berencana banyak menggunakan transport umum, bisa membeli kartu BIG berlaku selama 1 hari seharga 4euro, dan ada juga BIT untuk 7 hari seharga 11 euro. Saya sendiri hari kedua sempat membeli tiket BIG untuk satu hari dan hanya sempat naik turun bus dan metro 4 kali karena selebihnya saya habiskan berjalan kaki. Karena lumayan juga, busnya selalu penuh dan harus menunggu setiap 30 menit antara bus satu dan berikutnya. Ini dia dokumentasi perjalanan tiga hari saya di Roma, enjoy...
Hari pertama: Colleseum, Forum dan Trevi Fontaine
|
Colleseum, atau amphiteater yang sebenarnya bernama asli Amphiteater Flavian, sudah ada sejak thn 72 Masehi, bisa menampung sekitar 55ribu orang. ( Sumber: Rome et le vatican, 1998) |
Sepertinya tidak afdol ya berkunjung ke roma tanpa mampir ke colleseum? Saya sendiri bukan penggemar berat bangunan kuno atau historik eropa, dan tidak bisa komentar lebih jauh soal arsitektur dan seninya. Secara awam, saya cukup terkagum-kagum dan lebih kurang bersyukur bisa mampir disini, dan pastinya taking as many pictures of possible.
How to get here from Roma? Jangan khawatir, tidak susah kok. Saya cukup berjalan kaki, hehehhe, kebetulan saya memilih hotel di pusat kota, yang mana dengan pemikiran bisa by foot to everywhere. Dari hotel kami di area Termini station (stasiun utama kota Roma tempat perhentian semua transport umum), saya berjalan kurang lebih 15 menit. Sebenarnya dengan bus dan metro bisa kok dari stasiun termini, jika dengan metro bisa langsung turun di stasiun Colleseo, mudah kan? Sayangnya saya tipe traveller yang tidak suka menghabiskan waktu untuk menunggu, dan lebih suka jalan kaki, sambil cuci mata dan mengenal daerah sekitar, meski resikonya yah tersesat berkali-kali.
|
model saya kepalanya tertiup angin hehehe (gaya andalan) |
Colleseum atau juga Colleseo dalam bahasa Italy, dari jembatan penyebrangan, jika naik metro saya lihat pengunjung juga akan datang dari arah yang sama. Hari itu cerah, langit biru dan mataharinya hangat.
Di area yang sama sebenarnya saya seharusnya mengunjungi Forum Romain, area purbakala istilahnya, sayangnya loket sudah tutup karena saya tiba sudah pukul setengah lima sore. Tapi gakpapa, saya sempat berkeliling dan mengambil foto dari luar pagar.
|
Salah satu bagian dari Forum Romain, dimana di dalam pagar ada temple de saturn (kuil dewa saturnus), sayangnya saya hanya bisa mengambil dari luar, dan angle foto saya rasa bagus karena latar belakangnya adalah colleseum |
Lalu seperti pula Perancis, pastinya Roma jauh lebih dulu memiliki Arc de Triumph, hem terjemahannya kurang lebih Tugu Kemenangan, dimana dibangun pada masa kaisar Constantinus, pada tahun 315.
|
Area situs purbakala dari Forum Romain |
|
|
Mencoba mengambil potret dari Colleseum dari sudut lain, kali ini dari ketinggiah dari arah kapel Bonaventura |
|
Sebuah gereja kecil bernama St Bonaventura, saya ada mengambil foto namun di dalamnya benar-benar gelap jadi hasilnya kurang bagus |
Dari Forum Romain saya dan mama, kemudian mengambil kesempatan berfoto ria di depan Colleseum yang sedang diterpa matahari sore, sebelum kami melanjutlan jalan kaki kami ke Tervi Fountain yang masyhur itu. Ini dia hasilnya ngeceng sik ya mas mbakyu...
|
Permintaan model cukup sulit : " Mama mau close up, ada colleseum utuh dan taman bunganya" |
|
Permintaan saya tidak sulit: "Ma, tolong yang penting collseumnya utuh yaa jangan kepotong " eng ing eng..... |
Hurray, Colleseum is checked, lanjut, jalan kaki menuju Fontana de Trevi alias Trevi Fontaine. Jika ada yang bertanya,
"Jauh ga sih?", jawab saya,
"Kalau lihat peta, sepertinya dekat, tapi saya juga bingung gak nyampe-nyampe..." Setelah berjalan lebih dari setengah jam, untungnya euforia kota Roma menghapus rasa lelah, apalagi sepertinya tanpa terasa kemudian Pantheon dan situs purbakala kota Roma terlampaui semua, ck ckc k....Mama pun protes, dan bertanya
" Kamu tau nggak sih sebenarnya jalan ke air mancur apaan itu namanya?" Saya pun tanpa berdosa menjawab,
" Ung, gak tau mam, saya kan bukan orang sini, tapi menurut peta..;tunggu kita dimana ya???"
Lalu seorang pria tua menghampiri dengan senyum ramah dalam bahasa Itali yang entah artinya apa, dan saya jawab dengan bahasa Italy sok tau saya,
"Si, si seignore, scusi i do not speak Italian..." ( Ya, ya Tuan, permisi saya tidak berbahasa Italia). Lalu om tua lucu dan baik hati bertanya saya berbahasa apa, lalu saya bilang Inggris dan Perancis, jadi deh si om berusaha menjelaskan gimana caranya kalau mau ke Trevi Fontaine dari situ, dalam bahasa Perancis yang sepertinya bercampur bahasa Itali jadi bisa ditebak, bingung. Lalu, melihat wajah cengok nan lugu turis Indonesia ini, om kemudian ngajak nganterin ke stopan bus, mama yang curigaan lalu menyikut dan berbisik,
" Hati-hati chin ntar disuruh bayar" HOHOHOHO...cute banget kan mak guaaaaa, Y ampiuuun ternyata stasiun bus cuma sepuluh langkah dan sisa turun tiga stasiun untuk tiba di tujuan. Dari tadi kek om jelasinnya, anyway, saya pun pamit dengan cupika cupiki khas Roma, uh hangatnya kota Roma....dimana kebaikan penduduk kota Roma tidak hanya satu kali saya alami namun berkali-kali (berhubung saya hobi tersesat).... Anyway here are the pictures of Trevi Fontaine sebagai tujuan akhir kami hari itu...enjoyy
|
mama yang sudah diajak berjalan kaki seharian minta difoto pastinya ... |
|
Akhirnya, oh ini toh air mancur yg masyhur itu, saking ramenya susah banget ambil foto tanpa kepala orang, dan saya bahkan tidak sempat melempar koin hiks, padahal katanya kalau lempar koin bisa make a wish buat balik ke Roma lagi...huiks..
Jalan-jalan day 1 saya dan mama berakhir di Fontana de Trevi dan sepulangnya kami kembali ke hotel dan makan malam di restaurant dengan menu pasta (pastinya).
Hasil berjalan kaki kami cukup menyenangkan dimana saya berusaha mengabadikan beberapa lokasi jalan kaki kami dengan objek-objek yang menurut saya menarik. Cerita perjalanan saya ke Roma masih bersambung....terima kasih sudah mampir....enjoy my favorite shoots and see you soon....
Chinta
Dengan perspektif dan angle yang berbeda dari foto ini, saya berharap bisa terbayang ukuran dari Colleseum
Jumlah pengendara motor di kota Roma, kondisi jalan dan lalu lintasnya...i found them interestin
Sunset dan sidewalk yang diatur disepanjang peninggalan Roman Empire, it was magnific!
Saya sempat berhenti sejenak memandang lalu berkhayal ke masa lalu, bekas puing dan bangunan tua dihadapan saya sudah berada jauh sebelum saya lahir, cerita dan sejarahnya sudah pernah saya dengar dan pelajari bertahun-tahun yang lalu, dan saya menjadi saksi, bahwa semua itu benar, Kerajaan Romawi Kuno, Julius Cesar, Constantinus, pantheon, di kepala saya hanya ada kalimat "I am lucky" |
|
huhuhu kapan bisa sampe sana ya.... :((
BalasHapusSeperti kata pepatah banyak jalan menuju Roma, saya harap suatu hari nanti, kalau ada lebih lebihnya rejeki mas Hendra, saya mau kok diajak kesana lagi hyukkk
Hapuskeren taaa
BalasHapusThanks maru, belum puas jalan2nya, soalnya banyak tujuan lain belum terjalani seperti menara pisa kota milan dan venice, jadi nanti gua tunggu lo aja deh biar kita bisa backpackeran, kuat jalan ga lo??,ehehehe
Hapus