Di Atas Meja
Boom.
Yang terlucu dalam hidup adalah ketika sebuah lagu menggambarkan suasana hati Dan kepala dengan sempurna.
Baru hari ini di radio diputar lagu Payung Teduh yang Teduh banged.
Benar juga kata pepatah,
Ketika hati sedang senang yang terdengar dari musik adalah iramanya, sedangkan ketika sedang sedih Kita mendapat maknanya.
Di atas meja.
Judul lagu yang sederhana tapi penuh makna.
Ketika merasa sedih, seringkali saya membayangkan diri meletakkan semua perasaan Dan lelah diatas sebuah meja.
Lalu berjalan mundur meninggalkannya.
Seperti setelah pulang kerja...rasa lelah hanya seketika muncul ketika meletakkan tas.
Terkadang di atas meja, terkadang di atas kursi, terkadang di lantai.
Lalu besok pagi, dengan energi berbeda mengambilnya kembali, bahkan cenderung menambah bebannya. Besok pasti akan lebih baik.
Di atas Meja
Oleh Payung Teduh.
Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata
Sebentar lagi kita saling lupa
Kita menjelma pagi dingin
Yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta?
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah
Yang menunggu reda
Di dalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan
Sebentar lagi kita semakin lupa
Kita menjelma kebisuan
Yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta?
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah
Yang menunggu reda
Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh semakin lupa
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
.......
Dan inipun akan berlalu,
Ce ha i en te a
Komentar
Posting Komentar